Dalam beberapa tahun belakangan, perkembangan teknologi dengan kendali sentuh sudah berevolusi dengan pesat. Teknologi ini begitu populer dalam bentuk smartphone hingga Apple menggunakan pendekatan sentuh ini untuk membangun ulang pasar tablet dengan iPad. Berkat pertumbuhan subur perangkat ini, teknologi kendali sentuh menjadi raksasa baru yang mengancam teman lama kita yaitu PC.
Dengan semua antarmuka yang dikendalikan gerakan untuk sistem video game dan antarmuka sentuh untuk perangkat mobile, PC dengan keyboard dan mousenya mulai terasa tua. Meskipun keyboard masih merupakan metode tercepat dan termudah untuk menginput data dalam jumlah besar dan untuk menulis, mouse dan touchpad telah tertinggal selangkah saingannya. Bahkan tidak akan aneh bila dalam waktu dekat mouse akan terlupakan dan hanya menjadi pajangan di museum.
Sekarang mari kita kenal lebih dekat eye-controlled technology ini yang dikembangkan oleh Tobii Technologies di Swedia mulai dari,
Bagaimana cara kerjanya…
Ini hanya beberapa dari banyak cara baru dari teknologi ini yang akan membiarkan kita berinteraksi dengan desktop PC atau laptop. Ketika kita mulai berpikir tentang bagaimana teknologi ini bisa berinteraksi dengan pengenalan suara, kemungkinan yang tidak terbatas. Dalam beberapa tahun, teknologi di film Minority Report mungkin akan menjadi kadaluarsa.
Seperti semua teknologi yang baik, kontrol mata Tobii hanya berguna apabila ada pengembang perangkat lunak mengaplikasikannya. Perusahaan ini sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah pembuat perangkat keras, perangkat lunak, dan platform untuk bekerja sama menuju implementasi teknologi ini di PC paling cepat dua tahun dari sekarang, tetapi ini akan menjadi jalan sulit di depan. Teknologi ini masih perlu menjadi lebih kecil, dan memakan tenaga dan biaya lebih sedikit. Mari kita berharap agar salah satu pembuat platform mengakui potensi dari kontrol mata ini.
Dengan semua antarmuka yang dikendalikan gerakan untuk sistem video game dan antarmuka sentuh untuk perangkat mobile, PC dengan keyboard dan mousenya mulai terasa tua. Meskipun keyboard masih merupakan metode tercepat dan termudah untuk menginput data dalam jumlah besar dan untuk menulis, mouse dan touchpad telah tertinggal selangkah saingannya. Bahkan tidak akan aneh bila dalam waktu dekat mouse akan terlupakan dan hanya menjadi pajangan di museum.
Sekarang mari kita kenal lebih dekat eye-controlled technology ini yang dikembangkan oleh Tobii Technologies di Swedia mulai dari,
Bagaimana cara kerjanya…
Teknologi eye-control
Tobii bekerja dengan cara mirip dengan Xbox Kinect, tapi dengan skala yang
lebih dekat. Pada saat kita duduk di depan laptop, dua buah sensor infrared
dalam satu baris yang tersinkronisasi yang berada di bawah layar memindai mata
kita. Hal ini dilakukan sebanyak 30 sampai 40 kali per detiknya, memeriksa
ukuran dan sudut pupil, kilauan di tiap mata, dan jarak antara kita dengan laptop.
Secara bersama, kedua sensor ini membentuk gambar 3D stereoscopic mata kita
untuk diperiksa oleh komputer. Berdasarkan sudut dan kilauan mata kita,
teknologi Tobii menghitung dengan tepat bagian layar yang sedang kita lihat,
bahkan dapat diketahuiapakah kita sedang menutup atau memalingkan mata. Untuk
menghemat tenaga, layar digelapkan pada saat kita sedang tidak melihat ke
layar.
Apa saja kemampuannya…
Teknologi
ini apabila sudah dikalibrasi untuk disesuaikan dengan penggunanya akan dapat
digunakan dalam beberapa skenario, yakni :
1.
Membaca
Dari semua kegunaan
teknologi kendali mata, yang paling berguna adalah pada saat digunakan untuk
membaca. Semua orang memiliki teknik membaca tulisan di layar masing-masing,
ada yang senang bila tulisan yang sedang dibacanya ada di bagian atas layar,
ada juga yang senang memblok tulisan yang sedang dibacanya. Teknologi Tobii ini
mampu menjadikan teknik-teknik di atas tidak relevan lagi. Dengan cara lebih
alami daripada membaca buku, tulisan secara otomatis bergerak ke atas, bawah,
kiri, dan kanan mengikuti gerakan mata kita. Bahkan bila kita menatap sebuah
kata secara lama, maka makna kata tersebut akan tampil.
2.
Memutar
media
Sederet gambar dan cover
album mengisi bagian bawah layar.
Melirik salah satu dari mereka menyoroti pilihan dan melihat ke atas memainkan
musik atau memperbesar gambar sehingga kita bisa mendapatkan tampilan yang
lebih baik. Selesai mendengarkan atau melihat? Cukup melihat item lain dalam
daftar. Dan ketika Anda melihat tanda panah di sebelah kiri atau kanan untuk beberapa
detik, halaman berikutnya akan ditampilkan.
3.
Memperbesar
dan menggeser layar
Kontrol mata tidak
berarti tidak menggunakan keyboard. Dalam Google Maps, kita dapat menggeser dan
memperbesar layar dengan melihat dan menekan / menahan tombol, yang bekerja
dengan baik. Sebuah tombol ditugaskan untuk memperbesar dan tombol lain yang
ditugaskan untuk menggeser layar. Untuk tampilannya, kita hanya perlu melihat
apa yang ingin kita fokus dan menekan tombol zoom. Setelah diperbesar, memegang
tombol lain dan melihat ke kiri, kanan, atas, atau bawah memungkinkan kita
menggeser gambar yang telah diperbesar. Ada kemungkinan cara lain yang lebih mudah
untuk melakukan tugas-tugas yang kompleks seperti ini.
4.
Multitasking
Dengan antarmuka seperti
WebOS dan kontrol mata Tobii ini, multitasking antar aplikasi menjadi sealami
seperti melihat ke kiri atau kanan layar.
5.
Bermain
game
Teknologi ini
meningkatkan pengalaman bermain dari beberapa permainan sederhana seperti game
shooting dan racing menjadi setingkat lebih menantang.
Seperti semua teknologi yang baik, kontrol mata Tobii hanya berguna apabila ada pengembang perangkat lunak mengaplikasikannya. Perusahaan ini sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah pembuat perangkat keras, perangkat lunak, dan platform untuk bekerja sama menuju implementasi teknologi ini di PC paling cepat dua tahun dari sekarang, tetapi ini akan menjadi jalan sulit di depan. Teknologi ini masih perlu menjadi lebih kecil, dan memakan tenaga dan biaya lebih sedikit. Mari kita berharap agar salah satu pembuat platform mengakui potensi dari kontrol mata ini.
0 komentar:
Posting Komentar